BACA JUGA:
tobasatu.com, Medan | Partai Demokrat ‘membuka pintu’ bagi tokoh yang ingin bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Medan tahun 2020.
Menurut Plt Ketua Partai Demokrat Sumut Herry Zulkarnain, Demokrat membuka kesempatan kepada para tokoh di luar kader untuk mendaftarkan diri sebagai calon Wali Kota yang akan diusung partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
“Hanya saja para tokoh haruslah memiliki potensi antara lain, berani, jujur, disiplin dan tegas dalam mengambil satu keputusan tanpa melanggar aturan hukum,” tutur Herry Zulkarnain kepada wartawan di Medan, Rabu (12/6/2019).
Menurut Herry, hal ini penting mengingat Kota Medan masih perlu pembenahan yang cukup signifikan guna memajukan kota metropolitan ketiga terbesar di Indonesia ini.
Namun saat disinggung wartawan apakah dirinya akan maju sebagai salah satu kandidat calon wali Kota Medan yang akan diusung Demokrat pada Pilkada Medan 2020, Herry yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan ini belum dapat memastikannya.
“Kami ini sifatnya hanya mengalir seperti air saja,” ujar Herry.
Tak cuma itu, Herri meminta agar Makhkamah Konstitusi (MK) mempertimbangkan aturan agar anggota DPRD yang bertarung di Pilkada, tak perlu mengundurkan diri. Pertimbangannya agar mendapat calon yang berpotensi.
“Kalau bisa hanya cuti saja, sama seperti kepala daerah yang maju pada pilkada. Karena para anggota dewan juga dipilih oleh rakyat,” ujarnya.
Sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Herry melihat persoalan di Kota Medan saat ini masih cukup kompleks.
Selain predikat kota terjorok yang diterima Kota Medan yang diumumkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam penilaian Adipura 2018, Medan juga memiliki julukan kota sejuta lubang, karena kondisi jalannya yang tidak mulus.
“Belum lagi julukan kota sejuta lobang. Ini sangat menampar sekali. Selain itu, seperti tidak adanya gebrakan terhadap masalah banjir, padahal setiap tahun diajukan perbaikan drainase, tetapi tiap hujan deras datang, genangan air selalu muncul,” ujarnya.
Ditambahkannya, perbaikan-perbaikan itu membuat uang anggaran pembangunan dari tahun ke tahun hanya diperuntukkan untuk itu saja. “Alhasil daerah lain tidak tersentuh. Harusnya dalam 5 tahun, Medan memiliki drainase, jalan dan trotoar yang bagus. Sebagai contoh di Deliserdang, desa-desanya memiliki jalan dengan kualitas aspal yang bagus,” ujar Herri.
Karena itulah, anggota Komisi A ini menginginkan agar tokoh-tokoh yang punya potensi untuk memajukan Kota Medan, agar ikut pada Pilkada Kota Medan 2020 mendatang.
“Medan perlu perubahan signifikan. Medan akan lebih baik bila dipimpin oleh orang yang punya potensi membuka lapangan kerja, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan pelayanan birokrasi yang lebih baik lagi,” tuturnya.(ts-02)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.