Headlineasahan

Sempat Terdampar, Seekor Paus Bungkuk Seberat 18 Ton Akhirnya Tewas di Perairan Asahan

11
×

Sempat Terdampar, Seekor Paus Bungkuk Seberat 18 Ton Akhirnya Tewas di Perairan Asahan

Share this article
Proses evakuasi bangkai Paus. (tobasatu.com/dedi)

Asahan, tobasatu.com | Seekor paus bungkuk (Megaptera Novaeangliae) ditemukan mati terdampar di perairan Kabupaten Asahan, tepatnya di perairan berjarak 2 mil dari Desa Silo Baru, Kabupaten Asahan pada Sabtu (11/1/2020).

Nelayan di Asahan tengah melakukan evakuasi bangkai paus bungkuk yang terdampar di perairan Asahan.

Kepala Desa Silo Baru, Ahmad Sofyan menjelaskan, penemuan Paus tersebut pertama kali ditemukan oleh nelayan dalam kondisi lemah.

“Awalnya Paus tersebut ditemukan oleh para nelayan dalam kondisi lemah, ” terang Ahmad Sofyan, Minggu (12/1/2020).

Mendapatkan informasi tersebut, lanjut Ahmad Sofyan, sejumlah nelayan dan petugas dari sejumlah instansi pun berusaha menggiringnya ke laut yang lebih dalam, akan tetapi tidak bisa. Pada Sabtu siang, paus tersebut pun akhirnya mati.

“Fenomena kemunculan Paus itu merupakan kejadian pertama kali di pantai kami. Kemungkinan, kemunculan Paus itu diduga karena cuaca di tengah laut, ” paparnya. 

Sementara, Kepala Bidang Pengendalian Usaha Perikanan pada Dinas Perikanan, Tommy Prasetya menjelaskan, ikan Paus sepanjang 14 meter dengan berat 18 Ton itu diduga terpisah dari kelompoknya karena kerusakan sistem navigasi.

“Berdasarkan pengamatan visual, mamalia laut itu adalah paus bungkuk. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan yang mana Paus tersebut panjang dari ekor sampai dengan mulut sepanjang 14 meter, dengan panjang badannya 6,5 meter, sirip kiri dan kanan masing-masing 5 meter, beratnya diperkirakan 18 ton, ” terang Tommy.

Disamping itu juga, lanjut Tommy, badan Paus itu berwarna biru kehitaman dan ada totol-totol yang menonjol di kepala. Bukaan mulutnya cukup lebar dan mempunyai balin (tulang penyaring makanan dari air).

Dirinya mengatakan, perairan Asahan merupakan bukan jalur perlintasan dari Paus, karena perairannya landai, berlumpur, dan sangat dangkal. 

“Hal itu membuat Paus tersebut sangat mudah terdampar jika tersesat ke perairan Asahan. Berdasarkan catatan, baru kali ini Paus terdampar di perairan Asahan.

Menurut Tommy, mamalia laut tersebut diduga terdampar karena rusaknya sistem navigasinya. Paus itu diduga terpisah dari kelompoknya karena mengalami disorientasi.

“Pemkab Asahan akan melakukan koordinasi melalui tim gabungan seperti dari Dinas Perikanan dan Kelautan Asahan, Lanal Tanjungbalai Asahan dan Polair untuk tindak lanjut terhadap bangkai Paus tersebut. Ada tiga opsi yang akan dilakukan seperti   ditenggelamkan, dikubur ataupun dibakar. Melihat situasi, bangkai Paus itu kemungkinan akan ditenggelamkan ke laut, ” pungkasnya. (ts-24)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.