BACA JUGA:
tobasatu.com, Sergai | Bupati Sergai Ir H Soekirman tampil sebagai keynote speaker (pembicara) pada Forum Diskusi ‘Emerging Leader Academy IRI Indonesia”, yang digelar di Hotel Santika Dyandra Medan, Rabu (22/1/2020).
Adapun peserta dalam kegiatan ini adalah pengurus partai politik (Parpol) secara nasional, termasuk diantaranya berasal dari Kabupaten Sergai.
FGD ini mengambil tajuk “Indonesian Emerging Leaders Ready to Advance Indonesian Democracy” atau Pemimpin Berkembang Siap Memajukan Demokrasi Indonesia yang digelar oleh IRI Indonesia.
Selain Bupati Sergai Soekirman, tampil sebagai pembicara dalam kesempatan itu Mantan Bupati Wonosobo Kholiq Arif selaku keynote speaker, RCD Internasional Republican Institute (IRI) Indonesia Parker Novak beserta jajaran, Kadis Kominfo Drs H Akmal AP, M.Si, Kadis Pendidikan Drs Joni Walker Manik MM,Kabag Umum M. Safransyah Putra Nasution, S.STP.
Bupati Sergai Ir H Soekirman dalam paparannya berjudul “Menimbang 20 Tahun Reformasi di Indonesia” menyampaikan kondisi reformasi Indonesia dalam kaitannya dengan Agenda Reformasi 1998.
Pada neraca reformasi terdapat istilah right man on the right place, begitu juga dengan wrong man on the right place, hal yang saat ini betapapun kita berusaha menyusun birokrasi yang baik, tetap saja terdapat kesalahan dalam penempatan orang dalam jabatan, dan ini yang harus terus kita benahi bersama.
“Bentuk reformasi Indonesia akan sukses dengan kriteria menerima pluralisme, memupuk toleransi, menjaga kepercayaan (trust) serta konsisten dengan keberlanjutan (sustainability) program-program yang baik dan efektif untuk masyarakat,” papar Bupati.
Selanjutnya tantangan bangsa ini adalah bagaimana kita membangun pride, stability, responsibility, vision, serta proxy war. Pertanyaannya adalah apakah generasi milenial saat ini adalah leader (pemimpin) atau pengikut (follower) saja?.
“Saya berharap kaum muda disini menanamkan mental leader (pemimpin) dalam dirinya untuk lebih maju,” sebut Soekirman.
Soekirman pun lebih jauh menuturkan sukses story nya selama 16 tahun memimpin Kabupaten Serdang Bedagai, antara lain perolehan penilaian B untuk SAKIP, mendapatkan pengakuan zona hijau dari Ombudsman RI, rangking 1-5 dari Korsupgah KPK RI, Status Kabupaten Layak Anak Tingkat Nasional, Predikat Pasar Tertib Ukur sebagai bukti banyaknya orang jujur di Kabupaten Sergai.
“Selain itu penghargaan Peduli HAM Nasional dan Anugerah Kebudayaan PWI Pusat Tahun 2020 menjadi cerita sukses yang dapat menjadi pemacu kaum muda untuk berbuat melebihi apa yang telah dilakukan oleh saya sebagai pendahulunya,” ujarnya.
Pada sesi tanya jawab, menanggapi pertanyaan kaum muda terkait inovasi pengembangan UMKM khususnya dodol bengkel serta solusi mengakomodir kaum muda produktif yang berkolaborasi dengan pemerintah daerah yang bertujuan utama mempersiapkan kaum muda dimasa mendatang, Soekriman menyampaikan bahwa pemerintah memakai 3 K, Kebijakan, Kelembagaan dan Kebersamaan.
“Maka jika kebijakan tidak didukung dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku maka akan berpotensi bermasalah,” jelas Soekirman. (ts-18)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.