tobasatu.com, Medan | Underpass Titi Kuning di Jalan AH Nasution akan dihiasi dengan sejumlah ornamen melayu.
Dipilihnya ornamen melayu tak lain disebabkan selama ini Kota Medan dikenal sebagai tanah melayu.
Demikian hasil rapat pembahasan ornamen Underpass Titi Kuning yang digelar di Kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan di Jalan Sakti Lubis No.1, Selasa (28/1/2020).
Rapat ini dipimpin Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) II Medan Selamet Rasidi dan dihadiri Kadis Perdagangan Kota Medan Damikrot yang hadir mewakili Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution.
Kepala BBPJN Selamet Rasidi mengatakan ornamen melayu yang akan menghiasi underpass Titi Kuning diantaranya ornamen tepak sirih yang akan diletakkan di pintu masuk dan pintu keluar underpass, sesuai usulan salah seorang sejarawan Kota Medan.
“Ornamen yang telah ada tidak akan diubah tetapi akan ditambah dengan lebih menonjolkan budaya Melayu dengan menambah ornamen di bagian pintu masuk dan pintu keluar. Sehingga budaya Melayu lebih ditonjolkan,” jelasnya.
Motif ornamen yang berada pada Underpass Titi Kuning saat ini diantaranya motif Semut Beriring dan motif Lebah Bergayut dari Etnis Melayu; motif Tapak Sulaiman, motif Pangeret-eret dan motif Embun Sikawetan dari Etnis Karo, dan motif Sopo Panision dari Etnis Mandailing.
Selanjutnya ada motif Pahu-pahu Natundal, motif Gorga Ganjo Mardompak dan motif Gorga Hail Putor dari Etnis Simalungun; motif Boras Pati, motif Adop Adop dan motif Simeol Eol dari Etnis Toba; motif Songket Batubara dari Etnis Melayu Batu Bara dan yang terakhir motif Gorga Parsalimbat dari Etnis Phak Phak.
Menanggapi hal tersebut, Kadis Perdagangan Kota Medan Damikrot mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Medan menyambut baik ditambahkannya ornamen Melayu di Underpass Titi Kuning, tentunya penambahan ornamen Melayu akan semakin memperindah dan mempercantik kawasan Underpass Titi Kuning tersebut.
“Saat ini ornamen di Underpass Titi Kuning selain ornamen Melayu terdapat juga Ornamen dari Kebudayaan lokal Kota Medan. Sebagai Kota Multikultural dengan beragam kebudayaan tentunya penambahan ornamen Melayu akan semakin memperlihatkan jati diri dan mencitrakan Kota Medan yang merupakan Tanah Melayu,” katanya.
Selain dari Pemko Medan, rapat ini juga dihadiri sejarawan, pengamat jalan secara teknis, mewakili Gubernur Sumut, perwakilan dari Etnis Melayu Kota Medan, beberapa staf BBPJN II Medan, serta beberapa OPD terkait dilingkungan Pemko Medan. (ts-02)