Cerita Pahit Ronaldo sebelum Sukses, sering Meminta Makanan Sisa

11901
Cristiano Ronaldo megabitang dari Portugal

tobasatu.com,Portugal | Setiap orang yang hidup di dunia ini memiliki cerita sendiri-sendiri. Baik itu senang maupun sedih. Begitu juga dengan Cristiano Ronaldo, super star sepakbola yang kini bergabung di Juventus.

Jika melihatnya Ronaldo yang sekarang. Kapten Portugal tersebut, bisa dibilang mendekati kesempurnaan. Selain kaya raya dan memiliki gaji 31 juta euro (Rp 467,9 miliar) per tahun dari Juventus.

Pria yang baru merayakan ulang tahun ke-35 pada Rabu (5/2/20), memiliki keluarga bahagia dengan pasangan yang setia. Tak hanya itu, Ronaldo juga menjadi manusia pertama dengan jumlah pengikut 200 juta akun Instragram.

Semua itu tidak datang begitu saja, tapi perlu perjuangan dan kerja keras. Bahkan ada beberapa momen sedih yang harus dijalani Ronaldo untuk mencapai kesuksesan selama lebih dari tiga dekade hidup di bumi.

Berikut tiga momen pahit yang mungkin sulit dilupakan Ronaldo yang dikutipdari BolaSport.

– Pertama, ketika usia Ronaldo masih 20 tahun dan baru mulai meniti karier sepakbola di Manchester United. CR7 harus menjadi anak yatim. sang ayah bernama Jose Dinis Aveiro, meninggal dunia akibat penyakit gagal hati pada 2005.

Ini tentu menjadi pukulan berat bagi kehidupan Ronaldo. Dalam wawancara di televisi bersama Piers Morgan, September 2019. Ronaldo tak dapat menahan tangis saat diperlihatkan cuplikan video sang ayah. “Saya tidak pernah melihat video itu. Luar biasa,” kata Ronaldo sambil meneteskan air mata.

– Kedua, kehidupan Ronaldo remaja bisa dibilang cukup sedih. Demi meraih karir disepakbola. Ia harus rela tinggal di asrama sepakbola Lisbon dan jauh dari orang tua yang berdomisili di Madeira.

Di asrama ini, Ronaldo sering kelaparan setiap malam. Demi mengatasi perut lapar tersebut, pemilik lima Ballon d’or ‘mengemis’ makanan. Ia bersama beberapa temannya kerap meminta burger sisa dari salah satu restoran cepat saji di kawasan tersebut.

“Ketika malam hari sekitar pukul 22.30 atau 23.00, kami merasa lapar. Lalu, kami biasa pergi ke McDonald’s dekat asrama pemain,” ujar Ronaldo.

– Ketiga, Karir Ronaldo didunia sepakbola memang cukup gemilang. Sayangnya itu tidak dibarengi dengan dunia pendidikan. Ronaldo bahkan tidak lulus dari sekolah menengah. Ia bahkan dicap sebagai murid bengal.

Bahkan saat usianya 14 tahun, Ronaldo dikeluarkan dari sekolah karena melawan pada seorang guru. “Saya bukan yang terbaik di kelas dan saya tidak tertarik dengan sekolah. Saya dikeluarkan dari sekolah setelah melempar kursi ke guru. Ia tidak menghormati saya,” ujar Ronaldo. (ts/ks/bs)