HeadlineBola

Menuai Sukses di Ajax, si Anak Yatim Kini Menuju Chelsea

44
×

Menuai Sukses di Ajax, si Anak Yatim Kini Menuju Chelsea

Share this article
Hakim Ziyech pemain Ajax yang pindah ke Chelsea

tobasatu.com, London | Kesuksesan seseorang tidak pernah bisa ditebak. Begitu juga dengan pemain sepakbola Hakim Ziyech yang telah menjadi anak yatim sejak usianya 10 tahun.

Berkat kepiawaiannya mengolah si kulit bundar. Pemain asal Belanda tersebut, sekarang direkrut Chelsea. Baru-baru ini, The blues mengumumkan telah berhasi mendapatkan jasa Ziyech dari Ajax Amsterdam dengan nilai transfer 44 juta euro.

Meski telah resmi menjadi bagian dari Chelsea, tapi pemain berusia 26 tahun tersebut belum bisa bergabung dengan Tammy Abraham cs, sebab bursa transfer musim dingin telah ditutup,

Ziyech baru akan berlabuh di Stamford Bridge begitu musim panas 2020/21 dibuka. Nama Ziyech mulai jadi sorotan pengila bola terjadi sejak musim lalu, saat Ajax melaju ke Liga Champions.

Dibalik kesuksesan tersebut, ternyata Ziyech yang terlahir dari keluarga cukup besar punya cerita sedih. Ia anak bungsu dari delapan bersaudara. Ayahnya adalah warga Belanda, sementara sang ibu berasal dari Maroko. Di usia lima tahun, Ziyech sudah mulai berteman dengan sepak bola.

Di usia yang masih sangat muda, ia harus menjadi anak yatim setelah ditinggal sang ayah karena penyakitnya. Kehidupan Ziyech mulai berubah. Rasa putus asa karena ditinggal oleh orang tercinta mempengaruhi kehidupannya di sekolah.

Tidak jarang ia dilaporkan membolos dari kelas. Memasuki usia 16 tahun, Ziyech dikeluarga dari sekolahnya. Sejak itu, ia harus mengemban misi jadi seorang pesepakbola profesional guna membantu keluarganya.

Usaha kerasnya mulai membuahkan hasil. Pada tahun 2008, Ziyech berhasil menjadi gabung ke skuat SC Heerenven. Namun, label sebagai anak bermasalah kerap menempel pada dirinya meski ia memiliki talenta dalam mengolah si kulit bundar.

Untungnya Ziyech mengenal Aziz Doufikar, yang merupakan mentornya sekaligus pemain berkebangsaan Maroko pertama yang bermain di Belanda. Dengan cepat, ia menembus skuat utama Heerenveen.

Langkah Ziyech di dunia sepak bola semakin mulus. Tahun 2012, ia menjalani laga debutnya bersama Heerenven untuk bertemu NEC Nijmegen. Ziyech langsung unjuk gigi dengan menciptakan sejumlah masalah bagi lawannya. Bersama klubnya ini, ia mencatat 11 gol dari 36 penampilannya.

Dua tahun kemudian, ia gabung ke FC Twente dan diberi nomor punggung 10. Ia menciptakan 10 gol di semua kompetisi. Ia pun ditunjuk sebagai kapten pada musim berikutnya.

Itu bertahan untuk lima bulan saja. Ia meminta untuk ditransfer ke klub lain. Performanya tidak menuru, Ziyech berhasil mencatatkan 17 gol dan 10 assist.

Di tahun 2016, Ziyech diboyong Ajax dengan harga sebesar 10 juta pounds. Tiga tahun berselang, namanya semakin bersinar setelah berhasil membawa Ajax ke babak semi-final Liga Champions.(ts/banyak sumber)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.