BACA JUGA:
tobasatu.com, Medan | Sekretaris De14, Nezar Djoeli menyayangkan kinerja Puskesmas Teladan, Kecamatan Medan Kota, yang tidak sejalan dengan semangat Wali Kota Medan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di daerah ini.
Hal ini diungkapkan Nezar Djoeli menanggapi peristiwa yang dialami Kepling Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota, Minggu (10/5/2020).
Menurut Nezar, Kepling Pasar Merah Barat itu sebelumnya mendatangi Puskesmas Teladan pada Sabtu (9/5/2020), untuk melaporkan bahwasanya ada salah seorang warganya yang kini dirawat karena terdampak virus corona (Covid-19).
Lalu Kepling tersebut meminta pihak Puskesmas untuk melakukan penyemprotan disinfektan agar penyebaran virus tersebut dapat dihentikan.
Namun, alih-alih disemprot disinfektan, Kepling tersebut malah disuruh pulang dan kembali lagi pada hari Senin (11/5/2020) besok. Karena menurut pihak Puskesmas, hari Sabtu dan Minggu pegawai Puskesmas tidak masuk kerja.
Kondisi ini membuat sang Kepling bingung dan tak habis pikir. Sebab, bila tidak segera disemprot dikhawatirkan penyebaran virus akan semakin meluas.
Menyikapi hal ini, Sekretaris Perkumpulan Masyarakat Demokrasi 14, HM Nezar Djoeli sangat menyesalkan sikap pihak puskesmas yang tak merespon laporan kepling tersebut dengan cepat.
“Seharusnya ketika ada laporan kepala lingkungan tersebut, pihak Puskesmas langsung menindaklanjutinya. Apakah turun langsung atau meneruskan laporan tersebut ke lurah atau camat selaku gugus tugas penanganan Covid-19,” sebut Nezar.
Hal ini kata Nezar yang merupakan mantan Anggota DPRD Sumut dari Fraksi Nasdem itu, jelas sangat bertentangan dengan Perwal Kota Medan No.11/2020 tentang Karantina Kesehatan dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Medan.
“Ini kan sangat memalukan Plt Wali Kota yang memang dengan semangat yang menggebu-gebu dalam memerangi covid-19 dengan menahan KTP warga bagi yang tidak menggunakan masker, malah berbanding terbalik dengan cara kerja aparatur pemerintahan di bawah komando jajaran Plt Wali Kota,” sebut Nezar.
Nezar juga menyarankan, Tim Gugus Tugas melalui wali kota, camat, lurah, kepling dan puskesmas selalu siaga dalam penanganan covid-19, baik standarisasi penanganan, sosialisasi, maupun penyemprotan dan informasi seputaran wilayah yang terkontaminasi covid-19.
“Sosialisasi dan penanganan seharusnya tak menunggu hari kerja,” sebut Nezar.
Dia berharap hal ini menjadi perhatian serius Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution.
“Plt Wali Kota harus memperhatikan masalah ini, jangan hanya sibuk menahan KTP warga yang tak pakai masker,” kata Nezar. (ts-02)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.