BACA JUGA:
tobasatu.com, Medan | Anggota DPRD Kota Medan Paul Mei Anton Simanjuntak mempertanyakan keberadaan dan pengelolaan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Simalingkar B.
Dalam rapat pembahasan Ranperda Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Tahun Anggaran 2019 bersama Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan yang dipimpin Ketua DPRD Hasyim SE didampingi Ihwan Ritonga SE MM, Rabu (8/7/2020), Paul mempertanyakan mahalnya pembiayaan penguburan warga Medan di TPU itu yang kini menjadi perbincangan masyarakat.
Kondisi ini sudah lama diperbincangkan dan dikeluhkan masyarakat. Bagaimana bisa biaya untuk penguburan seluas 2×1 meter bisa mencapai Rp14-16 juta.
“Diduga ada mafia TPU di sana sehingga bayar sampai semahal itu,” ujar Politisi PDI Perjuangan itu lagi seraya menambahkan dengan biaya Rp.4 juta saja, sudah bisa selesai sampai dikeramik.
Sudah banyak warga yang mengeluhkan hal itu, namun prakteknya tetap berjalan hingga kini, sehingga perlu diluruskan. Paul mempertanyakan bagaimana penanganan yang dibuat oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan terhadap mahalnya TPU di Simalingkar B.
Sedangkan, D Edy Eka Suranta Meliala mempertanyakan tidak tercapainya PAD dari pengelolaan pemakaman. “Kenapa ini tidak tercapai, padahal wilayah terus diperluas dan harga tidak sesuai,” ujar Politisi Gerindra itu. (ts-02)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.