medan

DPRD Medan Pertanyakan Progres Pembangunan Islamic Center

48
×

DPRD Medan Pertanyakan Progres Pembangunan Islamic Center

Share this article
Anggota DPRD Medan, Hendra DS. (Foto: Ist)

tobasatu.com, Medan | DPRD Medan mempertanyakan kelanjutan pembangunan Islamic Center di Jalan Rawe VII, Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan. Sebab h ingga kini pembangunannya tidak kunjung selesai

“Perencanaan pembangunan Islamic Center sudah cukup lama,  namun sampai saat ini pembangunan tak juga selesai. Lalu bagaimana pertanggungjawabannya. Dan seperti apa progressnya”, tanya Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Medan, Hendra DS  dalam rapat pembahasan Ranperda Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Tahun Anggaran 2019 bersama Dinas Perkimtaru Kota Medan, Rabu (8/7/2020).

Rapat dipimpin Ketua Banggar Hasyim, SE dan Ikhwan Ritonga dihadiri anggota Banggar, Paul Mei Simanjuntak, Afif  Abdillah, Hendra DS, Dedy Anshari Lubis,  Abdul Rahman, Renville Napitupulu, Dame Duma, Suciwati, Edwin Sugesti dan Ramadhan.

Sementara,  Afif Abdillah menyoroti pembangunan pasar dan banyaknya anggaran yang tidak digunakan di Dinas Perkimtaru. Dirinya melihat, banyak pembangunan pasar bermasalah. Afif juga menilai perbaikan rumah untuk masyarakat penghasilan rendah banyak tidak tepat sasaran.

Sementara, Dedi Anshari Nasution, mempertanyakan soal relokasi puskesmas di Jalan Kemiri.  Menurutnya, puskesmas tersebut sudah tak layak lagi.

Puskesmas dekat pasar,  sebutnya,  sudah tak layak dikarenakan bau tak sedap masuk ke puskesmas. Bagaimana orang sakit mau sehat, bila mencium bau busuk setiap hari,  katanya.

Selanjutnya, Paul Mei Simanjuntak menyarankan agar Dinas Perkimtaru membuat pagar di rumah susun (Rusun), agar kecelakaan tidak terulang kembali.

Menanggapi pertanyaan banggar, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Penataan Ruang (PKP2R) Medan, Beny Iskandar, menyebutkan, bahwa pembangunan Islamic Center terkendala dikarenakan pembebasan lahan yang semula direncanakan 40 hekter menjadi 20 hekter yang dibebaskan dan untuk dibangun.

Kendala lain, sebut Benny, sulitnya akses jalan masuk ke Islamic Center. Itu yang menjadi kendala.  “Sehingga di tahun 2019, Dinas PU Kota Medan telah membuat hot mix ke Jalan Rawe agar pembangunan Islamic Center terlaksana,”  ujarnya.

Disebutkan Benny, pihaknya telah menganggarkan Rp20 miliar untuk pekerjaan tahap pertama di tahun 2020.

Soal pasar, diakui Benny, banyak terkendala dikarenakan pihak pengembang tidak melakukan tagihan pembayaran. Seperti pasar Kampung Lalang. Pembangunan sudah selesai tapi tagihan pembayaran belum diajukan. Dan masih banyak pembangunan pasar-pasar yang belum terlaksana.(ts-02)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.