Sosialisasi Perwal AKB, Akhyar : Wabah Belum Berakhir Namun Kita yang Harus Beradaptasi

1062
Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution ketika mensosialiasikan Peraturan Wali Kota (Perwal) No.27 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di tengah kondisi Pandemi Covid-19 di STIKes Senior di Jalan Jamin Ginting, Medan, Senin (13/7/2020).

tobasatu.com, Medan | Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution menyatakan saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir, namun kita harus mampu beradaptasi dengan virus tersebut.

“Kita tidak mengenal istilah new normal melainkan adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19. Kenyataan yang harus kita hadapi adalah penyakit ini masih ada di sekitar kita. Kebanyakan pengidapnya dikategorikan tanpa gejala. Bisa jadi salah seorang di ruangan ini sudah terpapar namun tidak terdapat gejala atau sakit. Itu yang harus ditanamkan kepada masyarakat. Wabah belum berakhir namun kita yang harus mampu beradaptasi,” ujar Akhyar ketika mensosialiasikan Peraturan Wali Kota (Perwal) No.27 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di tengah kondisi Pandemi Covid-19 di STIKes Senior di Jalan Jamin Ginting, Medan, Senin (13/7/2020).

Kedatangan Akhyar yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr. Edwin Effendi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Arjuna Sembiring, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Adlan, diterima Pembina Yayasan STIKes Senior L.Manullang, SKM MM beserta jajarannya.

Pertemuan yang berlangsung selama lebih kurang 1 jam tersebut membahas adaptasi kebiasaan baru yang tertuang dalam Perwal Kota Medan 27/2020.

Secara ringkas Akhyar menjelaskan, bahwa di dalam perwal tersebut memuat aturan tentang kebiasaan baru di tengah pandemi yang harus dipahami masyarakat dalam menjalani kehidupannya.

Dikatakan Akhyar, adaptasi kebiasaan baru yang harus diperhatikan masyarakat, antara lain, masyarakat diwajibkan mentaati protokol kesehatan dengan wajib menggunakan masker, mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer serta menjaga jarak.

“Perlu dipahami bahwa penggunaan masker bukan sekedar aksesoris melainkan pelindung pertama bagi tubuh kita agar tidak langsung terpapar virus. Masker juga dapat melindungi orang lain agar tidak tertular juga. Begitu juga dengan poin lainnya masyarakat juga diwajibkan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer sesering mungkin serta menjaga jarak (physical dan social distancing) dianjurkan 1,5 meter,” papar Akhyar.

BACA JUGA  Pandemi Covid-19, Pengangguran di Kota Medan Jadi ‘Double Digit’

Akhyar juga mengharapkan STIKes Senior sebagai sekolah tinggi di bidang kesehatan dapat menjadi influencer bagi masyarakat untuk penerapan protokol kesehatan yang baik dan benar.

“Kami sangat mengharapkan Stikes Senior Medan dapat menjadi influencer bagi masyarakat. Karena potensi yang dimiliki STIKes Senior yang merupakan kampus pencetak tenaga kesehatan tentunya sangat dipercaya oleh masyarakat luas, dengan begitu masyarakat semakin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan supaya tidak lagi terjadi penularan,” harap Akhyar.

Sebelumnya, Pembina Stikes Senior Medan, L. Manulang,SKM.MM menyatakan semenjak adanya Covid-19 Kampus Stikes Senior Medan ditutup sudah hampir 4 bulan sehingga proses pembelajaran menggunakan sistem daring (dalam jejaring alias online). “Karena itu kami masih menunggu kepastian kapan kami dapat kembali membuka sistem pembelajaran secara tatap muka kembali,” ujar L. Manullang.

Menanggapi sistem pembelajaran, Kadis Pendidikan Kota Medan Adlan yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyarankan selama masih masa puncak pandemi di Kota Medan, pembelajaran masih menggunakan sistem daring untuk mencegah penularan yang lebih luas.

“Untuk sekolah-sekolah di bawah Dinas Pendidikan Kota Medan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih menggunakan sistem daring mengingat hari-hari belakangan ini kurva penyebaran Covid-19 di Kota Medan menunjukkan masa menuju puncak pandemi. Untuk itu, diharapkan seluruh instansi pendidikan dapat bersabar dan menunggu untuk membuka kelas tatap muka,” kata Adlan. (ts-02)