tobasatu.com, Medan | Banjir bandang yang melanda kota Medan pada Jumat dinihari (4/12/2020) meninggalkan banyak kisah yang mengundang empati masyarakat. Tiga sungai besar yang mengaliri kota Medan seakan tak mampu menampung tumpahan air dari langit di daerah hulu yang berada di Kabupaten Karo dan Deli Serdang.
Kendati telah berlalu tiga hari, banjir bandang yang merenggut enam nyawa di Sungai Belawan itu masih meninggalkan jejak yang berdampak pada psikis masyarakat yang tinggal di Daerah Aliran Sungai tersebut.
Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal di Kabupaten Deli Serdang adalah salah satu desa yang terparah dilanda banjir dinihari tersebut.
“Tercatat ada enam warganya yang tewas,” ujar Kades Tanjung Selamat H. Nuraidi kepada awak tobasatu.com di balai desa yang juga menjadi pusat penampungan pengungsi sementara. Tercatat juga ada sekitar tiga ratus warga yang tinggal sementara di balai desa tersebut.
Melihat banyaknya korban yang tewas dan mengungsi tersebut. Sebuah kelompok masyarakat yang bernama KOTA (Komunitas Orang Tua Asuh) yang bergerak dalam misi dakwah dan bantuan kepada orang duafa, bersinergi dengan Komunitas Port Social Community (PSC) menyerahkan bantuan kepada masyarakat desa tersebut Minggu pagi (6/12/2020) di Balai Desa yang telah melebihi daya tampungnya tersebut.
Bantuan yang berupa pakaian wanita, pampers, selimut, makanan, susu dan obat-obatan tersebut diserahkan oleh salah seorang pengurus PSC Hosadi A. Putra yang juga sebagai Direktur Teknik Pelindo I dan didampingi pengurus KOTA M. Nazhan kepada Kepala Desa Tanjung Selamat H. Nuraidi.
Dari pengamatan tobasatu.com, berbagai bantuan logistik berupa makanan, minuman, sandang dan obat-obatan terus mengalir yang diantar oleh berbagai elemen masyarakat baik itu berkelompok maupun individu. (ts-09)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.