BACA JUGA:
tobasatu.com, Medan | Sebanyak 100 anggota DPRD Sumut mendapatkan jatah tunjangan komunikasi sebesar Rp18 juta/bulan atau Rp216 juta setiap tahunnya.
Kegunaannya, selain untuk biaya pulsa hp (handphone), juga untuk biaya komunikasi dengan rakyat, publikasi dan lain sebagainya.
Namun, hanya sekitar 15 persen diantaranya yang rajin memberikan informasi dan menanggapi situasi terkini terkait pembangunan di Sumatera Utara.
Sisanya, lebih memilih menggunakan media sosial Facebook dan Instagram sebagai sarana untuk menyampaikan informasi. Padahal diketahui media sosial facebook bukan lah produk jurnalistik.
Karena itulah, Ketua DPRD Sumut Drs.Baskami Ginting meminta anggota dewan untuk lebih rajin menyampaikan informasi melalui media baik cetak, online maupun elektronik.
Wartawan, kata politisi PDI Perjuangan itu, merupakan mitra strategis karena wartawan bisa juga sebagai penentu “hitam-putihnya” kinerja legislatif maupun eksekutif.
“Sudah sering saya ucapkan, wartawan itu banyak membantu kita dan menyampaikan kinerja kita kepada masyarakat. Tanpa ada wartawan, tidak akan tau rakyat apa saja yang kita kerjakan. Ayo rangkul wartawan khususnya yang bertugas di lembaga legislatif ini,” ujar Baskami Ginting dalam sambutannya pada acara perayaan Natal 2020 dan syukuran Tahun Baru 2021 yang digelar, Sabtu malam (16/1/2021) di Aula DPRD Sumut.
Ditambahkan Baskami, beberapa hari lalu pihaknya sudah bertemu dengan para wartawan yang bertugas di lingkungan dewan. Banyak masukan dan usulan disampaikan yang tujuannya bermuara kepada peningkatan kinerja dewan yang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik.
“Wartawan itu jangan dimusuhi dan jangan pernah alergi terhadap mereka. Para politisi bisa menjadi besar dan dikenal oleh publik, tentu tidak lepas dari peran wartawan dan media massanya. Jadi mari kita bekerja sama dengan media untuk membangun daerah ini,” tegas Baskami.
Perlu diketahui, tandas politisi PDI Perjuangan ini, anggota dewan atau biasa disebut parlemen salah satu tugasnya untuk berbicara membela dan menyampaikan aspirasi masyarakat. Jadi kalau ada anggota dewan tidak pernah berbicara, berarti kurang memahami fungsinya sebagai parlemen.
“Berbicaralah untuk rakyat dan sudah ada disediakan tempatnya, salah satunya media massa atau online. Jangan sekali-kali alergi terhadap wartawan,” tegas Baskami sembari menambahkan, dirinya menjadi anggota legislatif ini tidak terlepas dari dukungan dan pemberitaan media massa.
Sambutan Baskami Ginting ini untuk menindaklanjuti gencarnya pemberitaan di media massa, terkait dengan minimnya anggota dewan melakukan komunikasi dengan wartawan.
Padahal 100 anggota dewan memiliki tunjangan komunikasi sebesar Rp21,6 miliar setiap tahunnya dialokasikan di APBD Sumut.
Namun kenyataanya, dari 100 anggota dewan, hanya 10-15 persen yang melakukan komunikasi, publikasi dan sosialisasi terkait kinerjanya melalui media massa. Selebihnya mempublikasikannya melalui akun facebooknya maupun instagramnya. (ts-02)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.