BisnisHeadline

BPJS Kesehatan : Bantuan Sosial Finansial Rp3.550.000 Hoax

44
×

BPJS Kesehatan : Bantuan Sosial Finansial Rp3.550.000 Hoax

Share this article
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengklarifikasi kabar bahwa Bantuan Sosial Finansial Rp3.550.000 adalah tidak benar alias hoax.

tobasatu.com, Medan | Sebuah pesan berantai yang mengatasnamakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyebar di aplikasi whatsapp. 

Di mana, dalam pesan itu disebutkan, BPJS akan menyalurkan bantuan sosial finansial sebesar Rp3.550.000 bagi mereka yang bekerja antara rentang waktu tahun 2000 sampai 2021.

Bantuan ini disebutkan sebagai bantuan keuangan pemerintah untuk memerangi pandemi. Selain itu bantuan tambahan berjumlah Rp5 juta akan diberikan.

Menanggapi ini Kepala Bidang SDM, Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Cabang Medan, Rahman Cahyo memastikan bahwasanya informasi tersebut adalah tidak benar atau hoax.

“Bahwasanya informasi yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan terkait pemberian dana bantuan melalui pesan di masyarakat, kami sampaikan bahwa informasi itu tidak benar dan bukan informasi resmi dari BPJS Kesehatan,” ungkapnya.

Cahyo menjelaskan, informasi resmi BPJS Kesehatan hanya dapat diakses melalui akun resmi mereka, seperti www.bpjs-kesehatan.go.id, twitter @BPJSKesehatanRI, Facebook fanpage BPJS Kesehatan, Youtube BPJS Kesehatan. Kemudian Instagram @bpjskesehatan_ri, Care Center 1500 400 dan Aplikasi Mobile JKN. 

“Untuk itu kami juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap modus-modus penipuan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab,” tegasnya.

Seperti diketahui, dalam pesan berantai itu, penerima pesan diiming-iming bantuan sosial dengan mencatut logika BPJS Kesehatan. Lalu penerima pesan diarahkan untuk mengklik link yang sudah dilampirkan untuk mengecek daftar lengkap.

Setelah diklik, penerima juga akan diarahkan untuk mengikuti survei apakah bekerja dalam rentang waktu tahun 2000 sampai 2021. Setelah survei selesai penerima disuruh untuk membagikan melalui tombol yang tersedia, yang harus diklik berulang-ulang.

Tanpa sadar ternyata penerima telah membagikan kepada sejumlah kontaknya, sehingga turut menyebarkan informasi palsu tersebut. Selain itu bisa jadi penerima akan diarahkan force open ke aplikasi pesan yang mungkin akan kirim SMS ke nomor tertentu dan bisa jadi ternyata telah terjadi peretasan. (ts-02)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.