umum

2 Janda Berharap Dapat PKH, Sehari-hari Bekerja Jadi Pengupas Udang

41
×

2 Janda Berharap Dapat PKH, Sehari-hari Bekerja Jadi Pengupas Udang

Share this article

tobasatu.com, Medan | Demi biaya kelangsungan hidup sehari-hari, dua janda memilih bekerja sebagai pengupas udang di bantaran Sungai Deli, kawasan Jalan Young Panah Hijau, Lingkungan VII, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan.

Kedua janda lansia ini tidak mendapatkan bantuan PKH dari pemerintah. Mereka mengharapkan agar pemerintah dapat memberikan bantuan kepada mereka yang sudah janda dan lansia tersebut.

Setelah selesai membersihkan rumah dan sarapan pagi, dua janda ini berangkat ke tangkahan untuk mencari nafkah sebagai pengupas udang. Penghasilan tergantung banyak udang yang dikupas.

Ketika dijumpai di tangkahan tempat pengupas udang, Kamis (8/4/20210) siang, Ainun (63), janda pengupas udang ini menuturkan, sudah lima tahun bekerja sebagai pengupas udang.

Dikatakannya, sejak suaminya meninggal dunia lima tahun lalu, Ainun yang tinggal di rumah sendiri di Jalan Young Panah Hijau, Gang Melati, Lingkungan VIII, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, ia mulai menekuni pekerjaan tersebut.

Dalam satu hari bisa mengupas udang sebanyak 2 kg dengan upah Rp7 ribu perkilonya, itupun kalau udangnya banyak. Bila udang sedikit hanya mendapatkan upah Rp5 ribu perharinya.

Uang tersebut digunakan untuk membayar listrik, beli beras, beli sayur mayur maupun membeli piring yang pecah.

Sementara itu, Safrah (68), menjadi janda sejak suaminya meninggal dunia tahun 2010. Semasa hidup, suaminya bekerja sebagai penarik becak. Mereka mengontrak rumah di Gang Mesjid Lingkungan 1, Kelurahan Belawan Bahari Kecamatan Medan Belawan, dengan uang sewa rumah Rp250 ribu perbulannya.

Dijelaskannya, hasil upah pengupas udang dikumpulkan untuk biaya sewa rumah. Bila pekerjaan mengupas udang tidak ada, kadang membantu tetangga berjualan. (ts14)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.