Headlineumum

Penumpang Kapal Penyeberangan Protes ‘Permainan’ Oknum Kapal Ilhan Batak di Samosir

53
×

Penumpang Kapal Penyeberangan Protes ‘Permainan’ Oknum Kapal Ilhan Batak di Samosir

Share this article
Sejumlah penumpang kendaraan pribadi asal Kota Medan memprotes petugas parkir Kapal Penyeberangan Ilhan Batak, di Pulau Samosir yang dinilai tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.

tobasatu.com, Samosir | Sejumlah penumpang kendaraan pribadi asal Kota Medan memprotes petugas parkir Kapal Penyeberangan Ilhan Batak, di Pulau Samosir yang dinilai tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.

Informasi diperoleh tobasatu.com, Senin (28/3/2022), pemilik mobil yang memuat enam penumpang ini sudah membeli tiket untuk menyeberang dari Pelabuhan Ambarita, Samosir, menuju Pelabuhan Ajibata, Minggu (27/3/2022).

Mereka pun sudah mengantri selama hampir dua jam dimenunggu kapal berangkat sekitar pukul 12.30 WIB.

Namun mereka nyaris gagal diberangkatkan karena alasan kapal sudah penuh. Sementara mobil lain yang baru datang justru dipersilahkan masuk.

R.Purba dan E.Napitupulu salah satu penumpang yang kecewa atas ulah oknum petugas pengelola parkir Kapal milik pemerintah tersebut kepada wartawan mengaku, mereka berjumlah enam orang datang dari Kota Samosir dan hendak menuju pulang ke kota Medan. Pukul 10.00 WIB, kendaraan yang ditumpangi tiba di Pelabuhan Penyeberangan Ambarita. Lalu mengantri setelah membeli tiket.

 “Saya mendapat informasi kapal akan tiba ke Pelabuhan Ambarita pukul 12.00 WIb dan berangkat ke Pelabuhan Ajibata pukul 12.30 WIB. Saya pun bersama teman menunggu sambil menikmati kopi dan makanan ringan di warung sebelah pelabuhan. Mendapat kabar Kapal sudah tiba di Pelabuhan, selanjutnya saya bersama teman-teman bergegas menuju mobil di parkiran, namun saat kenderaan kami hendak masuk ke dalam kapal, petugas antri di kapal mengatakan bahwa kenderaan sudah penuh dan menyuruh kami untuk menunggu pemberangakatan berikutnya,” ucap E.Napitupulu kesal.

Sambung E.Napitupulu lagi, anehnya petugas justru mengarahkan mereka untuk konfirmasi ke petugas loket antrian. 

Tidak senang, kepada petugas kapal, E.Napitupulu pun mempertanyakan perbedaan kenderaan lain yang datang jauh sebelum mereka dan diizinkan masuk ke kapal, sementara antrian nya di belakang.

E.Napitupulu pun meminta agar kenderaan yang masuk ke dek kapal sesuai antrian. Akibatnya, terjadi kericuhan dan perang mulut antara E.Napitupulu bersama penumpang lainnya yang mengetahui kondisi tersebut.

“Kita ikuti aturan antrian, jangan karena rombongan mereka diutamakan, padahal mereka belakangan hadir dan membeli tiket antrian,” ucap nya.

Sementara, pemilik kenderaan lainnya, R.Purba di hadapan petugas parkir mengaku pihak loket mengeluarkan tiket melebihi kapasitas kapal yang berangkat pukul 12.30 WIB dari Pelabuhan Ambarita menuju Pelabuhan Ajibata.

“Saya kira, ini petugas parkirnya tidak profesional dalam bertugas. Dan membiarkan kenderaan lain masuk menerobos antrian lain ke dalam kapal. Kami yang sudah mengantri berjam-jam malah tidak diberi masuk karena petugas mengaku muatan kapal sudah full,”sebut R.Purba kesal.

Mendengar nya, seorang petugas kapal Ihan Batak, Otto Hutajulu pun terlihat kebingungan dan mencoba mengkonfirmasi ke anggotanya yang lain.

Atas saran dari beberapa penumpang yang ada di kapal penyeberangan tersebut, akhirnya disepakati rombongan kenderaan berjumlah 5 unit yang diketahui mendahului antrian kenderaan lain diminta untuk mengeluarkan mobil milik mereka dari dalam kapal agar pemilik antrian kenderaan yang sesuai urutan dapat masuk ke dalam kapal.

Amatan wartawan, sebanyak 5 unit kenderaan pun dikeluarkan dari dalam kapal dan kenderaan yang sesuai antrian dipersilahkan masuk. Akibat kejadian tersebut, keberangkatan Kapal Ferry penyeberangan yang merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan RI itu menunda keberangkatan selama beberapa menit. (ts-02) 

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.