tobasatu.com, Binjai | Dinas Kesehatan Kota Binjai memperkuat kolaborasi dalam penanganan Tuberkulosis (TBC), dengan menggandeng Yayasan Cahaya Bersama Rakyat (YCBR).
Terkait hal tersebut digelar kegiatan workshop dengan tema “Komitmen Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis Kota Binjai”, di Coffee Day Kelurahan Satria, Binjai Kota, Kamis (29/12/22) pagi.
BACA JUGA:
Kegiatan ini dihadiri Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Binjai dr. Indra Tarigan, Anggota Bidang Perekonomian, Sosial dan Budaya BAPPEDA Kota Binjai Musilawati, Ir. Elza Yori selaku Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Binjai, Bagian Tata Pemerintah Pemko Binjai Maira Dayang Sari, Wakil Supervisor TB Dinas Kesehatan Kota Binjai Masryah Sitakar.
Kemudian, perwakilan Manajemen Rumah Sakit Bidadari Binjai dr. Icha Presetina, M Arifuddin Bone selaku Program Staff SSR Konsorsium Komunitas YCBR Binjai, dan MK DPPM Kota Binjai Ananda Ratu Tia, SMSI Binjai-Langkat dan Media Lokal yang ada di Binjai.
Sebagai narasumber, dr. Indra Tarigan sekaligus membuka kegiatan mengatakan, penyakit TBC sempat tertutupi oleh maraknya kasus Covid-19. Menurutnya TBC termasuk penyakit yang cukup berbahaya, dimana saat ini TBC menduduki kasus ketiga terbanyak setelah China dan India.
“Kita harus lebih serius dalam menyikapinya. Dan saat ini kami sudah dibantu oleh teman-teman dari Yayasan Cahaya Bersama Rakyat Kota Binjai yang turut membantu dalam menaikkan angka capaian SPM kita,” pungkasnya.
Diungkapkannya, bahwa Dinas Kesehatan sudah berMoU dengan seluruh Rumah Sakit Swasta dan beberapa Klinik yang ada di Kota Binjai yang sudah bekerja sama dengan BPJS maupun yang belum sehingga masyarakat sudah bisa untuk pengobatan TBC secara gratis. Kota Binjai termasuk urutan ke 7 untuk capaian SPM se-Sumatera Utara yaitu 81,42% atau sebanyak 4367 suspek yang telah diperiksa.
Setelah itu, dilanjutkan oleh Staff Program Yayasan Cahaya Bersama Rakyat M Arifuddin Bone menjelaskan, kontribusi komunitas dalam penanggulangan TBC di Binjai, membutuhkan harapan dan dukungan dalam DPPM dan program TB.
“Yayasan Cahaya Bersama Rakyat Kota Binjai telah melakukan kegiatan Investigasi kontak terhadap temuan 340 Indeks kasus selama periode Januari sampai November 2022. Melakukan sosialisasi TBC di 62 titik yang ada di kota Binjai, seperti pemukiman warna, pengajian, sekolah, panti asuhan, dan beberapa lokasi lainnya sampai di bulan November 2022,” jelas Arifuddin Bone.
Masih Arifuddin Bone, lanjutnya menjelaskan, melakukan pelacakan kasus Lost to follow up (LTFU) sebanyak 16 orang, turut menambah temuan pasien ternotifikasi hasil dari investigasi kontak yang dilakukan. Serta turut mengedukasi masyarakat tentang Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) melalui Video Edukasi dan Penyuluhan di masyarakat.
“Dan juga turut menaikkan capaian SPM TB di Kota Binjai sampai dengan November 2022 sebesar 80,38% untuk OTT (Orang Terduga Tuberkulosis),” sebutnya.
Sementara itu, Manager Kasus DPPM Kota Binjai Ananda Ratu Tia, memandu diskusi dan curah pendapat terkait Perkembangan Kebijakan, Strategi pemenuhan SPM Layanan TBC dan Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan.
“Pada pertemuan Komunitas dengan Pemangku Kepentingan pada bulan November lalu, kita telah menyusun Rencana Kerja Bersama terkait Strategi Pemenuhan Indikator TBC pada SPM melalui Pendekatan DPPM dan Pelibatan Berbagai Pihak di Kota Binjai. Tiga strategi yang dilakukan yaitu Perencanaan Partisipatif untuk Optimalisasi SPM TBC, memperkuat Kolaborasi Lintas Sektor Melalui RAD TBC, dan Pencatatan serta Pelaporan Program TBC Satu Pintu untuk Kontribusi SPM (Analisa Situasi TBC dan Capaian SPM),” pinta Ananda Ratu Tia.
Dari pertemuan ini para tamu diharapkan dapat memberikan dan menjawab tantangan-tantangan apa saja yang dihadapi dalam pemenuhan SPM TB dan dapat lebih serius lagi dalam Menyusun Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan TBC di Kota Binjai. (ts-25)