
tobasatu.com, Medan | Pipa air milik PDAM Tirtanadi yang pecah akibat dihantam proyek Pembangunan drainase hingga Kamis (16/11/2023) belum berhasil diperbaiki, sehingga mengakibatkan 30 ribu lebih pelanggan tidak dapat mengakses air bersih.
Pipa yang pecah tersebut letaknya persis di depan Kantor Perumda Tirtanadi Cabang Sunggal.
Salah seorang warga Sunggal, Nurni kepada tobasatu.com mengungkapkan bahwa sejak Rabu (16/11/2023) air sudah tidak lagi mengalir ke rumah mereka. Sehingga untuk kebutuhan sehari-hari termasuk untuk mandi, mereka terpaksa membeli air galon.
“Hingga hari ini air belum mengalir, sehingga kami terpaksa membeli air galon untuk mandi dan berbagai kebutuhan di rumah,” tutur Nurni.
Ibu satu anak itu menyayangkan pengerjaan galian drainase yang membuat susah masyarakat. “Sudah lah jalan ditutup kita nggak bisa lewat, air pun mati akibat pipa Tirtanadi pecah terkena alat berat,” ujar Nurni.
Pantauan tobasatu.com di lapangan, terdapat 3 blok pipa yang pecah terkena dampak proyek penggalian. Sekitar 4-5 hari lalu telah diperbaiki namun terjadi kebocoran lagi.
Akibat adanya proyek drainase tersebut, arus lalu lintas pun menjadi macet karena warga harus bergantian untuk melintas.
Direktur Utama Perumda Tirtanadi, Kabir Bedi mengatakan pecahnya pipa tersebut akibat terhantam alat berat yang mengerjakan penggalian lubang drainase. Akibatnya, sekitar 30 ribu kepala keluarga (KK) atau sekitar 170 ribu warga terdampak karena tidak bisa menikmati air bersih.
“Mungkin pekerjanya tak hati-hati saat menggali jadi kenalah pipa kita, pecah,” ujar Kabir Bedi, saat meninjau lokasi pipa yang rusak tersebut.
Hingga kini, kata Kabir Bedi, Perumda Tirtanadi masih terus berupaya melakukan perbaikan pipa yang pecah tersebut. Prosesnya, kata Kabir Bedi membutuhkan waktu 2-3 hari kedepan karena merupakan pipa utama yang berdiameter 600 mm.
“Kalau pipa ukuran 600 mm ini bisa 2-3 hari baru normal, kalau pipa ukuran kecil 3-4 jam selesai, tapi kalau ini 1 hari kita perbaiki, 2-3 hari baru normal kembali,” jelasnya.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Willy Irawan mengatakan penanggulangan pipa tersebut akan dikoordinasikan dengan pihak Perumda Tirtandi dan pihak terkait lainnya sekaligus melakukan evaluasi terhadap para pekerja.
“Nanti kita koordinasi dengan penyedialah. Karena kan sudah diidentifikasi dari awal ke PDAM, PLN, PGN dan lainnyalah, nanti kita juga lakukan evaluasi gimana solusinya,” ujarnya.
Willy mengatakan, perbaikan tetap dilakukan pihak Perumda Tirtanadi, karena itu adalah wewenang mereka, namun tetap akan berkoordinasi. (ts-02)