Headlinemedan

Fauziah: Sudah Ada BPJS Kesehatan, Jangan Disia-siakan

40
×

Fauziah: Sudah Ada BPJS Kesehatan, Jangan Disia-siakan

Share this article
Fauziah, salah seorang pasien gagal ginjal yang menggunakan BPJS Kesehatan untuk berobat.

tobasatu.com, Medan |  Mengonsumsi kudapan manis yang dilakukan secara berlebihan dapat memiliki dampak negatif bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah berpotensi mengidap penyakit diabetes melitus. 

Inilah yang dialami oleh Fauziah (51), seorang peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) asal Medan. Ia sudah terkena penyakit kencing manis sejak berumur 23 tahun.

Berdasarkan informasi yang didapat Fauziah pada Senin (4/12) lalu, selain aktivitas normal yang dilakukannya hingga sekarang, ia butuh suntikan insulin setiap hari. Dengan tubuh yang sudah tidak bisa menghasilkan hormon pengikat gula didalam darah, Fauziah didiagnosa sebagai penderita diabetes melitus tipe dua. 

Kondisi tersebut akan terus dialami seumur hidup Fauziah, sehingga lambat laun akan mempengaruhi kehidupan sehari-harinya. Di fase awal ia mengidap penyakit tersebut, Fauziah menyampaikan bahwa dia belum menjadi peserta BPJS Kesehatan dan masih menanggung semua biaya pengobatan secara pribadi. 

“Kurang lebih 20 tahun saya membayar semua dana untuk suntik hormon ini. Kebetulan juga selama 20 tahun itu saya masih bekerja dan efek samping dari pengobatan ini belum separah yang sekarang. Ketika tahun 2018, sakit saya semakin buruk dan ditahun berikutnya ketika covid-19 melanda yang membuat usaha saya menurun sehingga saya memutuskan untuk mendaftar ke BPJS Kesehatan untuk membantu penanganan penyakit saya yang terkhusunya dalam biaya,” tutur Fauziah.

Sebagai peserta yang rutin memanfaatkan BPJS Kesehatan untuk keberlangsungan hidupnya, Fauziah kerap merasa bersyukur atas kehadiran BPJS Kesehatan di Indonesia ini. Ia juga menyadari bahwa ia terlambat untuk dapat merasakan hal-hal positif yang seharusnya ia bisa dapatkan lebih cepat.

“Saya menganggap yang lalu biarlah berlalu. Mungkin memang saya sangat terlambat dan terlalu menyia-nyiakan kesempatan. Namun, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,” ungkap Fauziah.

Sayangnya, karena terus menerus meminum obat dan menerima suntik insulin, hal tersebut membuat keadaan Fauziah semakin lama semakin menurun, sehingga mengalami gagal ginjal. Ketika melakukan pemeriksaan rutin di Klinik Rasyida, Medan, Fauziah didiagnosa mengalami gagal ginjal dan disarankan untuk menjalani cuci darah secara rutin.

Menjadi seorang pasien yang mendertia gagal ginjal harus menjalani cuci darah untuk tetap sehat dan dapat menjalani aktivitas seperti biasa. Untungnya, melalui Program JKN, BPJS Kesehatan menanggung tiga layanan Kesehatan untuk peserta yang mengalami gagal ginjal seperti transplantasi ginjal, cuci darah atau hemodialisis dan Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD). Fauziah sedang mencoba untuk meyakinkan dirinya untuk segara menjalani hemodialisis sebelum ginjalnya semakin parah.

“Sejujurnya saya takut kalau harus cuci darah. Saya membayangkan badan ditusuk, dipasang tube, diambil darahnya lalu dimasukkan lagi itu sangat seram bagi saya. Suami juga masih ragu-ragu untuk mengizinkan saya melakukan treatment cuci darah ini. Doakan saja mudah-mudahan ke depannya saya segera bisa diberikan keberanian untuk menjalani proses pengobatan lebih lanjut,” ujar Fauziah. 

Fauziah menutup kisahnya dalam penyembuhan semua penyakit itu dengan sebuah penutupan yang sangat amat bermakna. Menurutnya, tidak ada orang yang ingin sakit, namun tidak ada juga orang yang bisa menolak takdir jika memang sudah digariskan jatuh sakit.

“Kalau sakit pastinya ingin sembuh. Mungkin case saya berbeda yang mengharuskan saya untuk selalu bersama dengan sakit saya ini selamanya. Anggap saja saya berlebihan atau apapun itu. Saya rasa kalau tidak bersama BPJS Kesehatan mungkin saya sudah tidak tahu lagi keadaan saya sekarang seperti apa. BPJS Kesehatan itu sudah seperti sahabat untuk saya karena tiada hari tanpa menggunakan dan bersamanya. Jadi, gunakanlah manfaat yang diberikan mereka kepada kita, seluruh masyarakat Indonesia, dan jangan disia–siakan,” katanya.(ts-20)

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.