Opini

Kolaborasi ala Bobby, Infrastruktur Dibangun, Generasi Muda Dipersiapkan untuk Songsong Indonesia Emas 2045

38
×

Kolaborasi ala Bobby, Infrastruktur Dibangun, Generasi Muda Dipersiapkan untuk Songsong Indonesia Emas 2045

Share this article

tobasatu.com, Medan | Kolaborasi Medan Berkah. Begitulah tema yang dibawa Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam memimpin Medan. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, penanganan masalah kebersihan, peningkatan kualitas infrastruktur, pembangunan kawasan heritage dan pengembangan UMKM, serta penanganan banjir menjadi program prioritas yang diusung Bobby Nasution.

Program prioritas ini merupakan upaya Bobby Nasution dalam mewujudkan Kota Medan yang berkah, maju dan kondusif. Tahun 2024 menjadi tahun terakhir Bobby Nasution menjabat sebagai Wali Kota Medan. Di tahun ini juga Bobby Nasution akan menyelesaikan semua program pembangunan yang telah dicanangkan.

Berbicara tentang program infrastruktur, dari data diperoleh di akun Instagram @diskominfomedan, selama masa kepemimpinan Bobby Nasution, ada 23 prioritas pembangunan yang dilakukan, Ini meliputi perbaikan dari jalan raya maupun pelayanan publik. Adapun program pembanguna tersebut yakni 3 jembatan dibangun, 8 jembatan direhabilitasi, 1 jembatan dilebarkan, 3 underpass dibangun, dan 1 overpass dibangun.

Selanjutnya 2 rumah pompa air, 3 kolam retensi dibangun, revitalisasi Taman Cadika, revitalisasi Stadion Teladan, revitalisasi Kebun Bunga, pembangunan Lapangan Gajahmada, dan 3 gapura batas kota.

Berikutinya revitalisasi Lapangan Merdeka, revitalisasi Kota Lama Kesawan, revitalisasi Gedung Warenhuis, pembangunan Islamic Center, pembangunan tanggul rob Belawan, pembangunan rumah sosial, pembangunan TPA Terjun, mall pelayanan public, pembangunan 5 tugu kota, revitalisasi Taman Ahmad Yani, dan bus rapid transit (BRT).

Tak hanya pembangunan-pembangunan tersebut, tercatat Pemko Medan di bawah kepemimpinan Bobby Nasution turut menggandeng TNI AD untuk berkolaborasi. Salah satunya dengan pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-118 dan pembersihan Sungai Deli.

Pada penutupan TMMD ke-118 Kodim 0201/Medan di Lapangan Benteng, Medan, Jumat (20/10/2024). Bobby menyampaikan bahwa TMMD memiliki efek jangka pendek maupun panjang dengan berbagai program yang telah dilaksanakan. TMMD dilaksanakan di Kelurahan Terjun dan Kelurahan Paya Pasir di Kecamatan Medan Marelan. Bobby berharap pembangunan sasaran fisik pada TMMD tersebut dapat berfungsi mendukung kegiatan ekonomi atau kegiatan di pemukiman masyarakat.

Kolaborasi dengan TNI AD juga dilakukan dalam bentuk Gotong Royong Peduli Deli. Dalam kurun waktu dari 27 September sampai 22 Desember 2023, peserta gotong royong kolaborasi Pemko Medan dengan TNI AD dan Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II ini berhasil membersihkan aliran Sungai Deli sepanjang 67.550 meter, mengangkat 26.552 ton sampah dan 23.705 meterkubik sedimentasi. Gotong royong ini mencakup pembersihan bantaran/tanggul sungai, penebangan pohon, pengangkutan sampah plastik, pembabatan rumput, dan pengangkutan sedimentasi tanah dan lumpur sungai.

Bobby Nasution mengapresiasi pada 1.852 peserta gotong royong yang terdiri atas unsur Petugas Pemelihara Prasarana dan Sarana Umum (P3SU), unsur TNI AD, Badan Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) II, Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ini. Dia menilai, hasil pekerjaan ini mulai dapat dirasakan oleh masyarakat Medan.

Gerakan ini, kata Bobby Nasution, harus dilanjutkan. Karena itu, Pemko Medan mendorong BWSS II memperkuat hasil gotong royong ini dengan pekerjaan fisik di beberapa area dengan bantuan Kementerian PUPR, untuk memperkuat dan memperluas area tampung sungai Sungai Deli.

Selain itu, sanksi tegas kepada siapa pun yang membuang sampah ke Sungai Deli akan diberikan berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 2015 yang mengatur tentang larangan membuang sampah ke sungai. Sebab, tak sedikit masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu, kesadaran Masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai harus ditingkatkan lagi.

Bobby Nasution mengatakan pembangunan yang dilakukan saat ini membuat masyarakat sulit untuk beraktivitas, namun ketidaknyamanan saat ini demi kemajuan Kota Medan dan kesejahteraan masyarakat untuk ke depannya. “Kami melakukan pembangunan secara serentak karena masa jabatan kami singkat, sehingga semua harus dilaksanakan secara bersamaan, untuk itu saya mohon maaf dan mohon dukungan dari masyararakat demi kelancaran pembangunan,”ujar Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Bukan hanya segi fisik, pembangunan dilakukan pula untuk memperkuat generasi bangsa. Salah satunya dengan penurunan stunting. Dari data yang diperoleh, hingga Oktober 2023, angka stunting di Kota Medan kembali mengalami penurunan yang signifikan yaitu menjadi 251 anak. Angka ini jauh turun bila dibandingkan pada Februari 2022 sebanyak 550 balita menderita stunting.

Penurunan angka stunting di kota Medan tersebut tidak terlepas dari upaya yang telah dilakukan Perangkat Daerah di lingkungan Pemko Medan diantaranya rutin melakukan pelacakan kasus gizi buruk, gizi kurang dan balita stunting, rutin melakukan rembuk stunting di seluruh Kecamatan di kota Medan, meluncurkan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), melakukan pemantauan penanganan anak stunting melalui Aplikasi Balitaku, memberikan pelayanan untuk ibu bersalin, memberikan asupan gizi tambahan untuk ibu hamil kurang energi kronik, pemberian tablet tambah darah (TTD) untuk remaja putri, pelayanan Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan, menggelar kegiatan praktik prilaku pemulihan gizi, memberikan pelayanan tata laksana gizi buruk terhadap anak balita, melakukan gerakan masyarakat sehat diseluruh Kecamatan sekota Medan, dan menghadirkan pondok gizi cegah stunting (ceting).

Kota Medan juga menuju smart city. Hal ini sejalan dengan era yang serba digitalisasi. Secara bertahap dan konsisten Pemko telah memenuhi enam dimensi smart city yakni smart governance, branding, economy, living, society, dan environment. smart city menekankan pentingnya inovasi dengan memanfaatkan TIK, sensor, dan analisis data untuk meningkatkan pelayanan dan mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik. Wakil Rektor III Universitas Prima Indonesia Said Rizal mengatakan, smart city solusi perkotaan dan mengubah kota menjadi lebih efesien dan progresif.
Melihat yang telah dilakukan Bobby Nasution, Pembangunan tidak hanya difokuskan dari segi fisik saja, melainkan juga mempersiapkan generasi muda dan tantangan di masa mendatang. Bila kolaborasi semacam ini terus dilakukan, maka kedepan Kota Medan dipastikan dapat menjadi lebih baik lagi. Sebab pembangunan infrastruktur selesai, generasi sehat dan kuat serta disokong dengan terwujudnya pelayanan dan kualitas hidup yang lebih baik lewat smart city. Hal ini tentu merupakan Langkah yang baik dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. (*)

Oleh: Akbarrizki Gutama
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba karya tulis.
Penulis merupakan Alumnus Fisip UMSU

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.