BACA JUGA:
tobasatu.com, Medan | Penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres 2024 memberikan pengaruh pada peningkatan dinamika politik dalam negeri. Di saat yang sama industri dan bisnis dalam negeri membutuhkan kepastian dan kesinambungan agar dapat terus berkembang.
Tahun politik ini menjadi tantangan tersendiri bagi media massa untuk mempertahankan ekosistem bisnisnya. Sebab, selain bersifat komersil, media juga dituntut harus mengedepankan independensi dan netralitas guna menjaga keutuhan bangsa.
Dirut Perum LKBN Antara Akhmad Munir menyikapi hal tersebut menyatakan media harus pandai-pandai merawat ekosistemnya. Sebab menjaga independensi menjadi tantangan tersendiri bagi media, jika tidak ingin ‘dihukum’ masyarakat.
“Ketika media tidak menjalankan independensi maka media tersebut akan kehilangan kepercayaan masyarakat. Banyak media gagal menjaga independensi sehingga banyak masyarakat ‘menghukum’ media dengan tidak membaca media tersebut. Jika tidak dibaca maka klik bait akan rendah dan media akan kehilangan iklan,” sebut Akhmad Munir saat berbicara pada Acara Antara Business Forum di Hotel Four Point Medan, Selasa (5/3/2024).
Antara Business Forum tersebut juga menghadirkan Kevin Lau, selaku Risk Workflow Specialist dari Bloomberg, Andes Lukman selaku Analis Media LKBN Antara, Ariestyo Reza selaku Direktur Utama Antara ETP yakni anak Perusahaan Perum LKBN Antara yang memiliki lisensi dari Bank Indonesia untuk menyelenggarakan Platform Perdagangan Elektronik di Indonesia.
Akhmad Munir lebih lanjut menuturkan, untuk menjaga ekosistem bisnisnya, media harus “berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah” dengan partai politik. Dalam artian media harus memastikan berada di tengah-tengah dan tidak memihak kepada salah satu parpol dan pasangan capres.
Bagi Antara sendiri, sebut Akhmad Munir, guna memastikan berada di tengah-tengah dan tidak netral, maka LKBN Antara tidak menerima iklan parpol dan hanya menerima Kerjasama dari penyelenggara Pemilu apakah itu KPU, maupun Bawaslu.
Dalam kesempatan ini, Direktur Komersil, Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi Perum LKBN Antara Jaka Sugiyanta menyebutkan Perum LKBN Antara saat ini bukan hanya sebagai pembuat berita, tetapi sudah berkembang menjadi perusahaan komunikasi dan bisnis finansial.
Disebutkannya, Perum LKBN Antara sebagai perusahaan BUMN memiliki jaringan yang kuat karena mempunyai kantor biro yang tersebar di 32 provinsi. Serta biro di luar negeri.
“Dengan jaringan yang luas, para mitra bisa berkomunikasi dengan dunia internasional melalui Antara,” kata Jaka.
Saat ini lanjutnya, operasional Antara melebar ke berbagai lini bisnis dengan anak perusahaan PT Antara Elektronik Transaksi Pratama (Antara ETP) yang berlisensi Bank Indonesia untuk mengoperasikan wadah perdagangan elektronik (electronic trading platform/ETP) di Indonesia.
Perum LKBN Antara juga mempunyai anak perusahaan PT HCM Ads Media yang dapat menyajikan produk iklan melalui layar atau televisi portabel di lokasi-lokasi strategis tanah air.
Antara memberikan pula layanan-layanan seperti Integrated Media Communication System (IMCS), Layanan Data dan Informasi Finansial (LDIF), dan pendidikan melalui Sekolah Jurnalistik ANTARA (ANTARA School of Journalism/ASJ).
Antara Business Forum 2024 yang bertema “Prospek Ekonomi dan Komoditas di Masa Transisi 2024” dibuka dengan pukulan gong dari Direktur Komersil, Pengembangan Bisnis dan Teknologi Informasi Perum LKBN Antara Jaka Sugiyanta. Kegiatan ini dihadiri sekitar 144 perwakilan perusahaan swasta maupun BUMN. (ts-02)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News.