Rumah Literasi Ranggi Terima Banpem untuk Pegiat Literasi

161
Sebanyak 340 Komunitas Penggerak Literasi dari seluruh Indonesia berkumpul untuk mengikuti kegiatan pembekalan bantuan pemerintah oleh Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek) RI pada tanggal 27-30 Agustus 2024 yang bertempat di Sultan Hotel dan Residence Jakarta.

tobasatu.com, Jakarta | Sebanyak 340 Komunitas Penggerak Literasi dari seluruh Indonesia berkumpul untuk mengikuti kegiatan pembekalan bantuan pemerintah oleh Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek) RI pada tanggal 27-30 Agustus 2024 yang bertempat di Sultan Hotel dan Residence Jakarta.

Komunitas Penggerak Literasi ini berasal dari Aceh sampai Papua, mereka terpilih menjadi penerima bantuan pemerintah setelah mengikuti seleksi yang begitu ketat.

Disebutkan sebanyak 1.352 komunitas penggerak literasi yang telah mendaftarkan diri pada program ini, namun hanya 846 komunitas yang lolos validasi berkas dan pada akhirnya tim seleksi menetapkan 340 komunitas yang lolos dan berhak menjadi penerima bantuan pemerintah.

Dari 340 komunitas yang lolos sebagai penerima bantuan ini, 11 diantaranya berasal dari diantaranya berasal dari Sumatera Utara meliputi 3 Dari Deli Serdang Salah satunya Rumah Literasi Ranggi, 6 Komunitas dari Asahan diantaranya Rumah Baca Laskar Pelangi, 1 dari Palas dan 1 dari Taput

“Alhamdulillah, ini suatu anugerah bagi kami selamat 3 Tahun betkegiatan secara Mandiri dan berkolaborasi dan tidak menyangka akan terpilih sebagai penerima bantuan pemerintah ini. Mengingat prosesnya yang begitu sangat ketat, dimulai dari pengunggahan berkas dan proposal, kemudian validasi. Pihak Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra dari Pusat dan Balai Bahasa Sumatera Utara datang ke Rumah Literasi Ranggi untuk validasi, dan pada akhirnya tanggal 9 Agustus 2024 kemarin kami dinyatakan lolos sebagai penerima” ujar Ranggini Ketua Yayasan Rumah Literasi Ranggi Indonesia yang berlokasi di Komplek PWI Sumut Desa Sampali Percut Sei Tuan Deli Serdang.

“Selain itu kami juga diundang untuk mengikuti pembekalan selama 4 hari di Jakarta, mulai dari tanggal 27-30 Agustus, bersama dengan 340 komunitas seluruh Indonesia”.

BACA JUGA  Rumah Literasi RANGGI Dikunjungi Kadis Perpustakaan dan Arsip Deli Serdang

Selama 4 hari para komunitas penggerak literasi mendapatkan pembekalan intensif yang meliputi berbagai materi penting seperti mekanisme perpajakan, pertanggung jawaban kegiatan dan anggaran, dan penyusunan RAB serta kegiatan penguatan literasi yang akan dilakukan untuk melibatkan masyarakat. Saat inipun kami masih tahapan penyempurnaan Proposal dan Rencana Anggaran Biaya sejumlah kegiatan yang direncanakan, sesuai aturan Keuangan Negara yang menurut kami sangat ketat dan rijit.

Namun tentu saja program ini sebagai booster pemompa semangat bagi komunitas literasi yang selama ini bergerilia untuk literasi secara sunyi. Sangat Banyak diantara kami selama ini mendedikasikan waktu, tenaga, bahkan hartanya secara mandiri untuk gerakan literasi masyarakat sekitar salam belajar berbagai hal. Khusus Rumah Literasi Ranggi sejak Mei 2021, selain swadaya, juga didukung sejumlah relawan juga berkolaborasi dengan berbagai pihak diantaranya Balai Bahasa Sumatera Utara,  sejumlah Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, BCF dengan Program Campus Leader-nya serta beberapa lembaga lainnya.

Plt Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia, Hafidz Muksin mengatakan “Bantuan pemerintah untuk Komunitas Penggerak Literasi ini pertama kali diadakan. Alhamdulillah negara sekarang sudah hadir, mengingat bagaimana teman-teman komunitas literasi ini berjuang dan bergerak secara mandiri tanpa bantuan. Sebagai salah satu apresiasi negara kepada mereka pemerintah melalui Badan Bahasa mengeluarkan bantuan pemerintah sebanyak 17 miliar Rupiah untuk 340 Komunitas Literasi, artinya setiap komunitas mendapatkan anggaran dana sebanyak Rp 50.000.000. Oleh karena itu dengan adanya stimulus ini, gunakanlah untuk memberi dampak yang lebih besar kepada masyarakat terkait dengan literasi,” ujarnya.

Bantuan pemerintah (banpem) ini diharapkan dapat memperkuat komunitas literasi dalam menjalankan aktivitas literasi, baca tulis, meningkatkan kecintaan masyarakat pada buku sesuai proposal dan anggaran yang diberikan pemerintah. (ts-02)

BACA JUGA  Dewan Perpustakaan Minta Desa Sampali Dukung Rumah Literasi RANGGI