tobasatu.com, Medan | Menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPW BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah menyediakan uang kartal sebesar Rp5,4 Triliun.
Rangkaian kegiatan penukaran uang pada momen Natal 2024 dikemas dalam kegiatan Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai (SERUNAI) 2024 yang bertema “Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Kasih”.
BACA JUGA:
Hal ini disampaikan oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Suharman Tabrani didampingi Kepala Perwakilan BI Sumut IGP Wira Kusuma dan Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut Iman Gunadi saat Bincang Bareng Media (BBM) di Kantor BI Sumut, Medan, Kamis (19/12/2024).
“Untuk kegiatan SERUNAI, BI melakukan perluasan layanan penukaran di seluruh Kantor Perwakilan Bl termasuk KPWBI Provinsi Sumatera Utara melalui kas keliling dengan titik layanan diprioritaskan pada tempat peribadatan, institusi pendidikan Kristiani dan lokasi strategis lainnya,” katanya.
Khususnya di Kota Medan telah dilaksanakan pada tanggal 14, 15 dan 18 Desember 2024. Adapun pelaksanaan SERUNAI ini dipusatkan di HKBP Pabrik Tenun, HKBP Marendal, HKBP Simalingkar, HKBP Padang Bulan dan HKBP Tanjung Sari. “Kami telah melaksanakan Kas Keliling sebanyak 8 kali dengan rata-rata jumlah penukar mencapai 500 orang per lokasi,” ujarnya.
SERUNAI 2024, tambahnya juga menjadi momen Bank Indonesia untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Cinta Rupiah yang diwujudkan dengan senantiasa menyayangi Rupiah dengan mengenali ciri keaslian uang Rupiah yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang (3D), dan merawat Rupiah yang dimiliki dengan baik yaitu Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, dan Jangan dibasahi.
“Bangga Rupiah karena Rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa.
Penggunaan uang Rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara. Sementara itu, Paham Rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri untuk dukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” katanya.
Antisipasi kenaikan jumlah ULE yang disiapkan mempertimbangkan peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Nataru, kebutuhan pembayaran oleh Pemerintah, dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat.
“Untuk mendukung layanan penukaran uang Rupiah bagi masyarakat ini, Bl bekerja sama dengan perbankan dan Asosiasi Perusahaan Jasa Pengelolaan Uang Rupiah (PJPUR) untuk memastikan pemenuhan kebutuhan uang tunai kepada masyarakat selama Nataru, dan libur panjang akhir tahun,” tutupnya. (ts-20)