BACA JUGA:
Tobasatu.com, Medan | Pembangunan pengerasan Jalan LPA Kelas A 260 meter di Medan Marelan menjelaskan prioritas kebijakan TMMD 126: menyediakan infrastruktur berkualitas di medan sulit. Keputusan menggunakan geomembran sebelum rigid pavement dimaknai sebagai komitmen terhadap daya tahan dan mitigasi risiko, diamati Senin (3/11/2025).
Pembangunan infrastruktur di atas tanah labil/rawa adalah investasi berisiko tinggi. Keputusan Satgas TMMD 126 untuk membangun jalan LPA Kelas A dengan rigid pavement (beton) menjelaskan orientasi pada kualitas dan umur pakai panjang.
Ini adalah respon terhadap kebutuhan jangka panjang masyarakat di wilayah tambak.
​
Solusi teknis yang diterapkan, yakni pemasangan geomembran/plastik tebal, dimaknai sebagai langkah mitigasi yang efisien. Lapisan ini berfungsi vital sebagai stabilisasi dan separasi, mencegah penurunan tanah yang tidak merata yang dapat merusak struktur beton.
Langkah ini menunjukkan bahwa TMMD membawa perencanaan teknis yang cermat ke tingkat akar rumput.
​
Jalan ini memiliki makna ekonomi yang mendalam. Ia adalah katalisator kesejahteraan bagi petambak. Akses yang lancar memangkas biaya transportasi logistik (pakan, hasil panen), yang secara langsung meningkatkan margin keuntungan.
Pilihan sasaran fisik ini menegaskan TMMD fokus pada pembangunan yang berdampak langsung pada mata pencaharian warga.
​
Di sisi lain, kolaborasi gotong royong antara TNI dan masyarakat merupakan interpretasi keberhasilan TMMD. Pemandangan mendorong gerobak massal menunjukkan sinergi yang kuat, menempatkan tenaga manusia sebagai kekuatan utama.
Sinergi ini vital untuk memastikan proyek selesai tepat waktu sesuai batas akhir 6 November.
​
TMMD 126 ini memberikan contoh implementasi kebijakan pembangunan infrastruktur yang adaptif terhadap kondisi lingkungan ekstrem. Jalan beton di atas geomembran dimaknai sebagai warisan kualitas bagi masyarakat.
Penyelesaian proyek ini akan menandai terwujudnya infrastruktur yang kokoh, sejalan dengan tujuan TMMD. (ts04)
