Tobasatu.com, Medan | Pembangunan pengerasan jalan LPA Kelas A 260 meter dalam TMMD 126 Kodim 0201/Medan merupakan studi kasus konstruksi di medan sulit. Fokusnya kini adalah pendalaman mitigasi teknis berupa geomembran untuk menjamin daya tahan jalan beton di atas tanah labil (rawa/tambak), diamati Senin (3/11/2025).
Konstruksi di wilayah tambak selalu membawa tantangan geologis yang berat, terutama risiko penurunan tanah dan ambles. Jalan 260 meter TMMD 126 didesain sebagai rigid pavement (beton) untuk solusi jangka panjang.
Kunci agar jalan beton ini kokoh adalah persiapan fondasi yang matang, mengingat material dasar adalah tanah campur kerikil/batu kali.
​
Strategi mitigasi yang diterapkan Satgas TMMD adalah pemasangan lapisan geomembran/plastik tebal. Lapisan ini esensial sebagai perkuatan dasar, berfungsi sebagai stabilisasi dan separasi, mencegah air dan material labil merusak struktur beton.
“Langkah ini menunjukkan perencanaan yang cermat, mengakui bahwa tanpa perkuatan dasar, jalan beton di atas rawa tidak akan bertahan lama,” kata seorang pengamat konstruksi.
​
Dampak ekonomi jalan ini sangat fundamental bagi komunitas petambak. Jalan LPA Kelas A yang kokoh akan memangkas biaya dan waktu angkut logistik pakan, benih, dan hasil panen (ikan/udang).
Kelancaran akses ini secara langsung akan meningkatkan margin keuntungan dan kesejahteraan petambak.
​
Di sisi pelaksanaan, TMMD menunjukkan kekuatan kemanunggalan. Intensitas kerja personel TNI, dari menggali hingga menimbun, diimbangi dengan kolaborasi gotong royong masyarakat.
Penggunaan gerobak dorong massal adalah cerminan efisiensi kerja tim yang terkoordinasi di lokasi yang sulit dijangkau alat berat.
​
TMMD 126 berhasil menyentuh aspek paling fundamental dari mata pencaharian warga. Keberhasilan pembangunan jalan beton yang kokoh di atas tanah labil akan menjadi warisan infrastruktur yang signifikan.
Proyek ini diharapkan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di wilayah tambak tersebut. (ts04)








