BACA JUGA:
Tobasatu.com, Medan | Di pinggiran tambak Medan Marelan, keringat personel TNI dan warga bercampur dengan bau tanah paluh. Ini adalah pemandangan gotong royong haru TMMD ke-126 Kodim 0201/Medan, yang berjuang mengubah jalan berlumpur sepanjang 260 meter menjadi fondasi harapan, diamati Senin (3/11/2025).
Matahari bersinar terik, memantul di genangan air paluh di sisi jalan. Di tengahnya, personel TNI dan warga bekerja dalam intensitas tinggi. Ada yang menggali, menimbun, dan meratakan subgrade.
“Kami harus cepat, waktu tinggal sedikit. Tapi kualitas tidak boleh dikorbankan,” ujar seorang anggota Satgas TMMD sambil menyeka keringatnya.
​
Mereka berjuang melawan sifat alamiah tanah: labil dan berair. Tantangan ini diatasi dengan solusi yang cermat. Pemasangan lapisan geomembran dilakukan dengan teliti, seolah sedang menghamparkan perisai di atas lumpur.
Lapisan ini adalah kunci untuk meminimalkan risiko jalan beton retak atau ambles, sebuah pertimbangan yang muncul dari pengalaman buruk sebelumnya.
​
Pemandangan gerobak dorong massal adalah potret gotong royong yang paling otentik. Di lokasi yang sulit dimasuki truk besar, gerobak menjadi alat utama, menunjukkan adaptasi yang cerdas dan kerja tim yang terkoordinasi.
Warga juga ikut serta, memikul material, merasa memiliki proyek yang kelak akan meningkatkan mata pencaharian mereka.
​
Bagi petambak, jalan LPA Kelas A ini adalah investasi kesejahteraan. Jalan yang kokoh berarti logistik pakan dan hasil panen menjadi mudah. Ini akan memangkas biaya transportasi dan waktu yang selama ini menjadi beban.
“Kalau jalannya bagus, kami bisa angkut panen lebih cepat. Semoga berkah,” kata seorang petambak sambil membawa sekop.
​
Proyek TMMD 126 ini bukan hanya tentang beton dan besi, tetapi tentang pembangunan ikatan emosional. Keringat yang tumpah di atas tanah tambak ini menjadi saksi bisu kemanunggalan TNI dan rakyat.
Dari lumpur, kini berdiri fondasi harapan yang kokoh, siap menyambut pengecoran massal. (ts04)








