asahanHeadline

Nobar Film G30S/PKI, Dandim 0208/AS: Rasa Nasionalisme Diharap Meningkat

275
×

Nobar Film G30S/PKI, Dandim 0208/AS: Rasa Nasionalisme Diharap Meningkat

Share this article
Sejumlah masyarakat ketika menyaksikan film G 30S/PKI, yang digelar Kodim 0208/Asahan di alun alun Rambate Rataraya Kisaran, Sabtu (30/9/2017), malam.
Sejumlah masyarakat ketika menyaksikan film G 30S/PKI, yang digelar Kodim 0208/Asahan di alun alun Rambate Rataraya Kisaran, Sabtu (30/9/2017), malam.

tobasatu.com, Asahan | Ribuan masyarakat Asahan memadati alun alun Rambate Rataraya Kisaran untuk menonton bareng (nobar) film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G 30S/PKI), Sabtu (30/9/2017), malam.

Pemutaran film tentang penkhianatan PKI yang disutradarai oleh Arifin C Noer itu, diselenggarakan Komando Distrik Militer (Kodim) 0208 Asahan.

Acara nobar itu turut dihadiri Komandan Kodim 0208/AS Letkol Suhono, Wakil Bupati Asahan Surya, dan sejumlah Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Asahan.

Dalam sambutannya, Dandim mengungkapkan, acara tersebut bertujuan untuk mengingatkan kepada masyarakat khususnya generasi muda tentang sejarah kelam bangsa Indonesia, dimana 7 Jenderal TNI AD diculik dan dibunuh, sebagai bahagian dari rencana PKI untuk mengubah Pancasila sebagai dasar negara RI menjadi paham komunis itu,

“Melalui pemutaran film ini, generasi muda akan mengetahui tentang pengkhianatan PKI pada masa itu. Diharapkan, rasa nasionalisme masyarakat akan tumbuh dan meningkat,” kata Dandim.

Dandim menambahkan, acara tersebut merupakan acara nnobar puncak yang digelar Kodim 0208/AS. Acara nobar tersebut telah dilakukan sejak Kamis (21/9/2017) di wilayah teritorial Kodim 0208/AS, yaitu Kabupaten Batubara, Asahan dan Kota Tanjungbalai.

Dalam kesempatan itu, Wabup Asahan Surya mengimbau kepada masyarakat supaya mewaspadai gerakan komunis. Sesuai dengan Ketatapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966 Tentang Pembubaran PKI, bahwa segala hal yang berbau komunis adalah terlarang.

“Kebiadaban tentang pengkhianatan PKI pada masa lalu adalah nyata. Saya sendiri, sempat mengalami masa masa kelam itu, pada saat kelas 4 setingkat SD (sekolah dasar). Melalui acara ini, kita harapkan sejarah kelam bangsa Indonesia tidak akan terulang,” katanya. (ts-20)